tag:blogger.com,1999:blog-56949944678364232642024-03-14T01:08:12.820+07:00ARFAMZ (Arsyil Familyz)'s blogSemua tentang ARFamz dan Andi Arsyil Rahman Putra :) Sebuah Keluarga Penuh Cinta :)10 November 2009 - 10 November 2011 #2thARFAMZARFAMZ (Arsyil Familyz)'s bloghttp://www.blogger.com/profile/14248711486118349849noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-5694994467836423264.post-2544893295823222522011-11-16T19:44:00.001+07:002011-11-16T19:47:29.834+07:00Kendalikan!<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QJXLgROGt-M/TsOwtRyF-QI/AAAAAAAAAGM/hoyMpNcf_-o/s1600/40082_138250896212222_100000819368854_168074_6549978_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-QJXLgROGt-M/TsOwtRyF-QI/AAAAAAAAAGM/hoyMpNcf_-o/s320/40082_138250896212222_100000819368854_168074_6549978_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sebagai motivator </td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tadi pagi, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli
beberapa koran serta majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk.
Mukanya pun cemberut.<br />
<br />
<br />
Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap <em>enjoy</em>, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.<br />
<br />
<br />
Orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, "Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual menyebalkan itu?"<br />
<br />
<br />
Sahabatnya
menjawab, "Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku
dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang
lain."<br />
<br />
<br />
"Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali," bantah orang pertama. Ia masih merasa kesal.<br />
<br />
<br />
"Ya, itu masalah dia. Dia mau <em>bad mood</em>,
tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada
kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita
membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah
yang bertanggung jawab atas diri sendiri."<br />
<br />
<br />
Seandainya
ada orang yang melakukan hal yang buruk kepada kita, jangan pernah
biarkan orang tersebut menentukan cara kita bertindak. Sayangnya,
seringkali kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi
oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang
buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau
mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain
pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadinya
sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.<br />
<br />
<br />
Mari
renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain?
Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dgn
baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. <strong>Jangan biarkan
sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih
untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik!! Be
an "actor", not a "reactor"</strong>.<br />
<br />
by : Andi Arsyil Rahman PutraARFAMZ (Arsyil Familyz)'s bloghttp://www.blogger.com/profile/14248711486118349849noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5694994467836423264.post-61823015406043285032011-11-16T18:47:00.001+07:002011-11-16T18:51:05.309+07:00Hati dan Sampah<div class="mbl notesBlogText clearfix" style="text-align: justify;">
<div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ZBD1gp0XaKg/TsOjZAZAd2I/AAAAAAAAAD4/jdNMlSzvbEs/s1600/319992_1724897821647_1814447302_1141665_2381945_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-ZBD1gp0XaKg/TsOjZAZAd2I/AAAAAAAAAD4/jdNMlSzvbEs/s400/319992_1724897821647_1814447302_1141665_2381945_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulang dari mengisi sebuah acara Ramadhan di Jakarta</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Suatu hari, seorang pria
naik sebuah taksi dan pergi menuju bandara. Ketika sedang melaju cepat
(pada jalur yang benar), tiba-tiba sebuah mobil hitam--tanpa memberi
tanda apa pun--menyerobot mengambil jalan di depan taksi itu.</span><br />
<span style="font-size: small;">Si
supir taksi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobilnya berdecit
dan berhenti hanya beberapa sentimeter dari mobil tersebut.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pengemudi
mobil hitam membuka jendela, menjulurkan kepalanya, dan memaki-maki si
supir taksi. Namun apa yang terjadi? Supir taksi hanya tersenyum dan
melambaikan tangan dengan ringan, pada orang tersebut.</span><br />
<span style="font-size: small;">Penumpangnya
sangat heran dengan sikap sopir taksi yang bersahabat. Ia bertanya,
"Kok Bapak bisa bersikap seperti itu? Pengemudi mobil hitam itu bisa
saja menabrak dan merusak taksi Bapak, juga mungkin mengirim kita ke
rumah sakit!"</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Supir taksi itu, kemudian menjelaskan <strong>"Hukum Truk Sampah"</strong>
pada penumpangnya. Katanya, banyak orang yang seperti truk sampah.
Mereka berjalan membawa "sampah", seperti rasa frustasi, kemarahan, dan
kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka
membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya
kepada Anda.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">"Tidak usah dimasukkan ke dalam hati," kata bapak tua
pengemudi taksi itu. "Tersenyum saja! Lambaikan tangan, lalu lanjutkan
hidup. Jangan ambil 'sampah' mereka untuk kembali membuangnya kepada
orang lain yang Anda temui, baik di tempat kerja, di rumah, atau dalam
perjalanan."</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Intinya, <strong>jangan biarkan "truk sampah" merusak suasana hati dan hari-hari kita</strong>.
Kasihi orang yang memperlakukan Anda dengan baik dan benar, serta
berdolah bagi yang tidak. Hidup itu 10 persennya mengenai apa yang Anda
buat dengannya dan 90 persen tentang bagaimana kamu menghadapinya. <em>Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.</em></span><br />
<span style="font-size: small;">Selamat menikmati hidup yang penuh berhah dan bebas dari "sampah"!</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">by : Andi Arsyil Rahman Putra </span></div>
</div>ARFAMZ (Arsyil Familyz)'s bloghttp://www.blogger.com/profile/14248711486118349849noreply@blogger.com5